Kamis, 22 Maret 2012

TUGAS AKHIR LINGUISTIK


TIPOLOGI BAHASA

Tipologi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah ilmu watak tentang bagian manusia dalam golongan-golongan menurut corak watak masing-masing. Tipologi merupakan studi tentang peristiwa pada perjanjian lama yang mempunyai arti rohani, dengan kata lain, terdapat persesuaian diantara pelbagai oknum, peristiwa, atau hal dalam perjanjian lama dan dalam perjanjian baru. Tipologi atau typology, kadang ditulis dengan typologi dari kata Yunani, "τυπος - tupos" (kadang typos dari kata Inggris type) dan "λογος - logos". Jadi, tipologi ialah klasifikasi atau pengelompokkan menurut corak dan tipe masing-masing dari sekelompoknya.
Bahasa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer[1], yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Menurut Ferdinand De Saussure bahasa adalah ciri pembeda yang paling menonjol karena dengan bahasa setiap kelompok sosial merasa dirinya sebagai kesatuan yang berbeda dari kelompok yang lain. Sedangkan menurut Plato bahasa pada dasarnya adalah pernyataan pikiran seseorang dengan perantaraan onomata (nama benda atau sesuatu) dan rhemata (ucapan) yang merupakan cermin dari ide seseorang dalam arus udara lewat mulut. Jadi, bahasa ialah media komunikasi/ucapan  yang digunakan untuk berkomunikasi oleh makhluk hidup dan bahasa juga mempunyai fungsi-fungsi serta ragam-ragam tertentu.
Tipologi bahasa adalah klasifikasi atau pengelompokkan lambang bunyi seperti kata, kalimat, dan lainnya menurut tipenya masing-masing. Tipologi bahasa merupakan cabang linguistik bandingan yang mengelompokkan bahasa berdasarkan tipe-tipe yang paling banyak terdapat dalam sekelompok bahasa. hal ini sesuai dengan pernyataan: “Linguistik Bandingan Historis (Linguistik Historis Komparatif) adalah suatu cabang dari Ilmu Bahasa yang mempersoalkan bahasa dalam bidang waktu serta perubahan-perubahan unsur bahasa yang terjadi dalam bidang waktu tersebut. Linguistik Bandingan Historis pertama-tama merupakan sebuah cabang Ilmu Bahasa yang membandingkan bahasa-bahasa yang tidak memiliki data-data tertulis, atau dapat pula dikatakan bahwa Linguistik Bandingan Historis adalah suatu cabang Ilmu Bahasa yang lebih menekankan teknik dalam pra-sejarah bahasa.”[2]
Dasar yang dipakai dalam penelitian tipologi bahasa adalah :
  • Ada sejumlah bahasa di dunia yang menampakkan kesamaan tipe pada tataran fonologi, morfologis, sintaksis, dan semantis;
  • Kesamaan-kesamaan pada setiap tataran disebut semestaan bahasa; dan
  • Klasifikasi tipologis didasarkan pada gabungan tipe-tipe yang terdapat pada sekelompok bahasa.
Tipologi bahasa secara khusus membahas klasifikasi bahasa berdasarkan kesamaan ciri-ciri atau tipe-tipe yang terdapat dalam sebuah bahasa. Bahasa-bahasa yang mempunyai sejumlah tipe yang sama dikelompokkan dalam kelompok bahasa yang sama. Di dunia ada kurang lebih 6.700 bahasa yang dipakai orang untuk berbicara (Comrie 2001).
Diketahui pasti adanya ciri-ciri universal[3] bahasa karena menandai terdapatnya ciri-ciri bahasa pada bahasa mana pun di dunia ini, dan ada ciri-ciri keunikan setiap bahasa menjadi pembeda antara setiap bahasa dan bahasa lainnya di dunia ini. Bahasa-bahasa yang ada di dunia  dapat dikelompokkan berdasarkan tipologinya. Soeparno (2002) menjelaskan bahwa tipologi bahasa menyangkut pengklasifikasian dan pengelompokkan bahasa berdasarkan tipe-tipe bahasa. Tipologi bertujuan untuk menentukan pola-pola lintas bahasa dan hubungan diantara pola-pola tersebut. Dengan demikian metodologi dan hasil-hasil penelitian tipologis pada dasarnya bersesuaian dengan teori tata bahasa apa saja.

Seorang tipolog harus mengidentifikasi bagian-bagian dari kalimat, lalu mengidentifikasi kata-kata dalam kalimat yang dituliskan dalam bahasa aslinya. Setelah itu, tipolog harus mencari makna dari tiap-tiap kata, menentukan makna dari seluruh kalimat tersebut, kemudian memberikan terjemahannya untuk orang yang tidak mengenal kedua bahasa yang bersangkutan.

Seseorang yang menekuni bidang tipologi meneliti perbedaan-perbedaan dalam bahasa manusia sebagai usaha untuk memahami bahasa-bahasa tersebut. Landasan yang paling mendasar bagi seorang tipolog adalah kesempatan untuk meneliti sebanyak mungkin bahasa agar dapat menemukan sebanyak mungkin perbedaan dan batas-batas bahasa. Metode yang dipakai dalam penelitian tipologi adalah metode komparatif dan induktif. Sifat penelitiannya adalah empiris.

Setiap unsur dalam suatu bahasa dapat diperlakukan sebagai sebuah tipe atau sebuah tanda dalam tipologi bahasa. Cabang linguistik bandingan mengembangkan metode klasifikasi bahasa tertentu. Tipologi bahasa, sebagai cabang dari linguistik bandingan bahasa, mengembangkan metode-metode khusus yang menghasilkan klasifikasi bahasa berdasarkan tipe-tipenya. Metode ini sudah dikembangkan pada awal abad ke-19 oleh seorang sarjana yang bernama August Von Schlegel.

Schlegel membagi bahasa-bahasa di dunia dengan metode klasifikasi tipologis atas tiga kelas besar, yaitu :
a)      Bahasa-bahasa analitis[4] atau bahasa-bahasa isolatif[5];
b)      Bahasa-bahasa aglutinatif[6] atau bahasa-bahasa berafiks[7]; dan
c)      Bahasa-bahasa sintetis[8] atau bahasa-bahasa fleksi[9].
Kriteria yang dipakai Schlegel merupakan kriteria morfologis. Pada pengelompokkan itu, bahasa fleksi memiliki kemampuan yang lebih tinggi dari bahasa isolatif (Keraf 1990). Keraguan ini menjadi penyebab klasifikasi bahasa berdasarkan tipe-tipe bahasa tidak populer lagi. Klasifikasi dengan metode ini dihidupkan kembali oleh para linguis bandingan bahasa pada abad ke-20.
Tipologi bahasa terbagi atas tiga macam, yaitu :
  1. Tipologi Struktural
Tipologi struktural adalah pengelompokkan bahasa berdasarkan karakteristik dan ciri-ciri struktur  bahasa. Kriteria yang menjadi dasar dalam tipologi bahasa adalah kriteria struktural dan sistemis. Kriteria ini menyoroti fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik pelbagai bahasa. Kriteria struktural dan sistemis ini mempunyai tiga ciri, yakni arbitrer, tuntas, dan unik.
Tipe-tipe bahasa berdasarkan tipologi struktural sebagai berikut.
a)      Tipe bahasa aglutinatif
Tipe aglutinatif yaitu tipe bahasa yang hubungan gramatikalnya dan struktur katanya dinyatakan dengan kombinasi unsur-unsur bahasa secara bebas.
Pembentukan kata dapat dilakukan dengan :
-          Afiksasi[10];
-          Kombinasi; dan
-          Reduplikasi[11].
b)      Tipe bahasa fleksi (infleksi[12])
Tipe bahasa fleksi yaitu tipe bahasa yang hubungan gramatikalnya tidak dinyatakan dengan urutan kata, tetapi dinyatakan dengan infleksi.
Perubahan bentuk kata dalam tipe ini, yaitu :
-          Deklinasi, yaitu perubahan bentuk kata yang disebabkan oleh jenis, jumlah, dan kasus.
-          Konjugasi, yaitu perubahan bentuk kata yang disebabkan oleh perubahan persona, jumlah, dan kala.
c)      Tipe flekso-aglutinatif
Tipe ini merupakan perpaduan tipe bahasa fleksi dan tipe bahasa aglutinatif, contohnya ialah bahasa Inggris.
d)     Tipe bahasa isolatif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar