Jumat, 23 Maret 2012

INGENHOUSZ


Judul Percobaan :
Membuktikan Gas O2 Sebagai Hasil Proses Fotosintesis (Ingenhousz)
Tujuan :
Untuk membuktikan adanya gas O2 hasil fotosintesis
Landasan Teori :
Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan suatu proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi dibagian daun satu tumbuhan yang memiliki kloropil, dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber energi yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan kloropil yang berada didalam daun tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena kloropil hanya akan berfungsi bila ada cahaya matahari (Dwidjoseputro, 1986)
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai molekul yang kompleks dan besar. Karbohidrat sangat beraneka ragam contohnya seperti sukrosa, monosakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat yang paling sederhana. Monosakarida dapat diikat secara bersama-sama untuk membentuk dimer, trimer dan lain-lain. Dimer merupakan gabungan antara dua monosakarida dan trimer terdiri dari tiga monosakarida (Kimball, 2002).
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organic H2O dan CO2 menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya. Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari (Kimball, 2002).
8
Energi foton yang digunakan untuk menggerakkan elektron melawanan gradient panas di dalam fotosistem I dari sebuah agen dengan tenaga reduksi kuat, yang secara termodinamis mampu mereduksi CO2 di dalam fotosistem II dari air dengan pelepasan O2, jika sebuah molekul pigmen menyerap sebuah foton masuk ke dalam sebuah keadaan tereksitasi, karena satu elektronnya pada keadaan dasar pindah ke orbit (Anwar, 1984).
Orang yang pertama kali menemukan fotosintesis adalah Jan Ingenhousz. Fotosintesis merupakan suatu proses yang penting bagi organisme di bumi, dengan fotosintesis ini tumbuhan menyediakan bagi organisme lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Jan Ingenhosz melakukan percobaan dengan memasukkan tumbuhan Hydrilla verticillata ke dalam bejana yang berisi air. Bejana gelas itu ditutup dengan corong terbalik dan diatasnya diberi tabung reaksi yang diisi air hingga penuh, kemudian bejana itu diletakkan di terik matahari. Tak lama kemudian muncul gelembung udara dari tumbuhan air itu yang menandakan adanya oksigen (Kimball, 1993).
Pada tahun 1860, Sach membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum. Dalam percobaannya tersebut ia mengguanakan daun segar yang sebagian dibungkus dengan kertas timah kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan kedalam alkoholdan ditetesi dengan iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum (Malcome, 1990).
Fotosistem ada dua macam, yaitu fotosistem I dan fotosistem II. Fotosistem I tersusun oleh klorifil a dan klorifil b dengan perbandingan 12:1 dan tereksitasi secara maksimum oleh cahaya pada panjang gelombang 700 nm. Pada fotosistem II perbandingan klorofil a dan klorofil b yaitu 1:2 dan tereksitasi secara maksimum oleh cahaya pada panjang gelombang 680 nm (Syamsuri, 2000).
Fotosintesis merupakan proses sintesis senyawa organik (glukosa) dari zat anorganik (CO2 dan H2O) dengan bantuan energi cahaya matahari. Dalam proses ini energi radiasi diubah menjadi energi kimia dalam bentuk ATP dan NADPH + H yang selanjutnya akan digunakan untuk mereduksi CO2 menjadi glukosa. Maka persamaan reaksinya dapat dituliskan : Kloropil
9
Alat dan Bahan :
A.    Alat :
1.      Gelas kimia
2.      Corong kaca
3.      Kawat penyanggah
4.      Ember
5.      Benang
6.      Tabung reaksi
7.      Serbet
8.      Tang

B.     Bahan :
1.      Tumbuhan Hydrilla vertisilata (ganggeng)
2.      Air
3.      Lidi
4.      Korek api
5.      NaHCO3 (soda kue)

Cara Kerja :
1.      Masukkan air ke dalam ember, penuhi airnya;
2.      Siapkan gelas kimia;
3.      Ikatkan 10 – 15 Hydrilla vertisilata (ganggeng) dengan benang;
4.      Rangkai kawat menjadi empat sebagai penyanggah corong kaca;
5.      Masukkan ganggeng yang telah terikat oleh benang ke dalam corong kaca, usahakan ujung ganggeng tidak menutupi udara corong kaca;
6.      Masukkan corong kaca ke dalam gelas kimia;
7.      Masukkan gelas kimia itu ke dalam ember yang telah berisi air, usahakan tinggi air menutupi permukaan corong kaca;
10
8.      Isi tabung reaksi dengan air
9.      Tutupkan tabung reaksi tersebut ke corong kaca;
10.  Setelah menutup, angkat gelas kimia dari dalam ember;
11.  Tambahkan secukupnya NaHCO3 (soda kue) ke dalam gelas kimia;
12.  Letakkan gelas kimia tersebut di tempat yag terkena sinar matahari;
13.  Tunggu sampai satu hari, usahakan tabung reaksi jangan di gerak-gerakkan atau bahkan di cabut;
14.  Setelah setengah hari, tambahkan kembali soda kue sedikit saja;
15.  Setelah sehari, mari kita coba lakukan ingenhousz;
16.  Masukkan gelas kimia ke dalam ember yang berisi air penuh;
17.  Cabut perlahan tabung reaksi kemudian tutup ujungnya dengan jempol agar hawa yang ada di dalamnya tidak keluar, tapi cabutnya di dalam air;
18.  Keluarkan tabung reaksi dari dalam ember;
19.  Bakar ujung lidi sedikit, dan tiup;
20.  Masukkan abu lidi ke dalam tabung reaksi tersebut; dan
21.  Apabila lidinya menyala lagi, itu membuktikan bahwa gas O2 ada karena hasil fotosintesis.

Hasil Pengamatan
Hari ke – 1
Pada saat gelas kimia yang berisi Hydrilla vertisilata di simpan di tempat yang tersinari matahari terdapat gelembung-gelembung yang muncul karena adanya proses fotosintesis. Oleh karena itu air dalam tabung reaksi perlahan-lahan surut karena adanya oksigen sebagai hasil proses fotosintesis. Air dalam tabung reaksi pada hari pertama surut sampai kurang lebih 2 jam.


11
Hari ke – 2
Gelas kimia yang berisi Hydrilla vertisilata ditambah dengan soda kue sebagai penghasil CO2 agar dapat berlangsungnya fotosintesis, kemudian gelas kimia tersebut disimpan kembali ditempat yang tersinari matahari. Setelah 4 jam kemudian air yang surut dalam abung reaksi sudah sampai kurang lebih 10 cm.
Pengujian
Lidi yang telah dibakar oleh api yang kemudian menjadi bara dimasukkan ke dalam tabung reaksi, hasilnya api akan menyala kembali karena adanya gas O2 sebagai hasil dari proses fotosintesis.

Kesimpulan
Gas yang dihasilkan pada percobaan ini adalah gas O2. Karena ketika dimasukkan bara api pada tabung, bara api kembali menyala. Dan terbukti bahwa pada proses fotosintesis gas yang dihasilkan adalah O2/gas oksigen.

Evaluasi :
1.      Bagaimana jika percobaan dilakukan pada air keruh?
Jawab  :
Jika percobaan dilakukan pada air keruh, maka kadar O2 yang akan dihasilkan akan sedikit. Karena pada air keruh terdapat materi-materi lain yang akan menyebabkan terlambatnya proses fotosintesis.



12
2.      Bagaiman jika percobaan dilakukan padai air dingin
Jawab :
Jika percobaan dilakukan pada air dingin, maka proses fotosintesis tidak akan optimal karena suhu akan mempengaruhi proses fotosintesis tersebut.



                                                                                                Balaraja, 10 Oktober 2010



Pembimbing Praktikum                                                                          Praktikan




SUPRISTIYONO, S.Pd.                                                             DEVI SULASTRI
          NIP. 19651127 198901 1 002                                                           NIS. 0809 10287

Tidak ada komentar:

Posting Komentar